Social Icons

Data

Senin, 21 Maret 2011

Induksi augmentasi persalinan

Meskipun persalinan yang lama sering diasumsikan sebagai suatu keadaan yang merugikan (Nkata, 1996), prognosisnya mungkin tidak dapat diperbaiki dengan pemberian obat-obat oksitosik. Pada banyak multipara, penyebab yang melandasi kelambatan dalam kemajuan persalinan masih tidak jelas dan dapat terjadi karena keadaan yang bukan kegagalan miometrium uteri untuk berkontraksi (Olah & Gee, 1996). Uji-klinik acak yang tersedia memperlihatkan bahwa penguatan kontraksi dengan oksitosin tidak memperbaiki angka bedah Caesarea, angka pelahiran per vaginam dengan tindakan atau pun prognosis neonatus; sebaliknya, tindakan tersebut meningkatkan rasa nyeri, hiperstimulasi dan penurunan frekuensi jantung janin dengan segala bahaya yang menyertainya (Bramadat, 1994; Spencer, 1995; Olah & Gee, 1996; Fraser et al, 1998).

Pada sebuah uji-klinik acak (n = 405), pemberian oksitosin dosis-tinggi menurunkan lama persalinan sebesar rata-rata 1,7 jam (Rogers et al, 1997) dan pemberian oksitosin dapat mempersingkat persalinan yang lama (Blanch et al, 1998; Sadler et al, 2000). Akan tetapi, penggunaan oksitosin yang dini dan ‘penatalaksanaan aktif’ persalinan pada primipara temyata tidak membawa manfaat dalam uji-klinik terkontrol acak yang lebih besar (n = 2000, n = 306) (Frigoletto et al, 1995; Cammu & Eeckhout, 1996). Tindakan amniotomi nonselektif dan pemberian oksitosin ternyata tidak membawa manfaat yang melebihi pengobatan dengan cara konservatif (Thornton, 1996). Dalam sebuah uji-klinik acak prospektif (n = 196), kala satu persalinan memiliki du rasi yang sama dengan kala dua persalinan kalau hanya dilakukan amniotomi jika dibandingkan tindakan amniotomi plus infus oksitosin (Moldin & Sundell, 1996).

Bagi banyak ibu hamil dan profesional kesehatan, induksi dan penguatan persalinan melambangkan penggunaan teknologi dalam melahirkan anak. Penggunaannya disertai dengan penurunan kepuasan dalam melahirkan anak bila dibandingkan dengan persalinan spontan (Bramadat, 1994). Di Inggris (UK), penggunaan oksitosin pada wanita primipara dengan risiko yang rendah memiliki angka yang berkisar sekitar 38 persen dan memperlihatkan variasi yang luas antara pelbagai rumah sakit (Williams et al, 1998). Keprihatinan terhadap penggunaan dan penatalaksanaan induksi persalinan merupakan ciri yang menonjol pada Confidential Enquiry into Stillbirths and Deaths in Infancy yang pertama (Neale, 1996) yang bergaung dalam edisi berikutnya (mis. MCHRC, 1997). Riset selanjutnya diperlukan untuk menjelaskan strategi optimal dalam pelaksanaan induksi persalinan dan indikasi pemberian infus oksitosin (Busowski & Parsons, 1995; O’Connor, 1995) di samping untuk menerangkan protokol dalam pemberian dan pemantauannya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates