-
2011
(22)
-
Maret(22)
-
Mar 21(18)
- Fungsi Stetoskop
- Sejarah dan cara kerja Stetoskop
- Pertolongan Persalinan dengan Versi Ekstraksi
- Apa itu Endometriosis?
- Hormon-hormon reproduksi
- Kentut Vagina (flatus vaginalis)
- Leukorea (keputihan)
- Akbid Yakahuma Banjarbaru
- Suntikan epidural untuk persalinan normal tanpa ra...
- Mobile epidural
- Induksi augmentasi persalinan
- Jenis-Jenis Pemeriksaan Kehamilan
- Bagaimana mengenali tanda-tanda kehamilan?
- Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil
- ILMU KEBIDANAN
- Konseling Aborsi
- Abortus Terapeutik
- Masalah Kehamilan Dua Bulan Pertama
- Mar 20(4)
-
Mar 21(18)
-
Maret(22)
Senin, 21 Maret 2011
Konseling Aborsi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan konseling aborsi:
A. Konseling harus dimulai saat kontak pertama, apakah wanita datang ke klinik untuk uji kehamilan atau untuk pemeriksaan awal kehamilan. Keputusan aborsi memang disayangkan, namun terlepas dari keputusan wanita untuk mengakhiri atau meneruskan kehamilan, faktor waktu menjadi penting. Pilihan untuk mengakhiri kehamilan akan menurun seiring bertambahnya usia kehamilan.
B. Berikan informasi dan rujukan yang diperlukan, seperti konselor, klinik, atau dokter untuk perawatan pranatal, adopsi, klinik aborsi, dan lembaga aborsi yang memberikan bantuan keuangan.
C. Perawatan yang diberikan harus menjamin agar keputusan yang dibuat wanita bukan merupakan paksaan, tetapi di buat berdasarkan informasi yang lengkap dan diskusi bebas.
D. Bila memutuskan untuk aborsi, segala upaya harus dilakukan untuk menentukan usia kehamilan. Usia kehamilan akan menentukan pilihan terminasi yang dilakukan. Berikan informasi baik lisan maupun tulisan mengenai pilihan yang tersedia. Berikan kesempatan bagi pasien untuk diskusi terbuka dan mengajukan pertanyaan. Pastikan menggunakan bahasa dan istilah yang mudah dimengerti pasien.
Sumber :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar